AsmaulHusna Al Adl artinya Yang Maha Adil. Keadilan Allah bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Allah yang berhak melakukan apapun yang ingin dilakukan-Nya. Allah yang membenarkan dan meluruskan segala sesuatunya dengan adil dan penuh keadilan. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-An'am ayat 115: Allahmemiliki nama-nama indah dan baik berjumlah 99 yang disebut Asmaul Husna. Allah memiliki nama-nama indah dan baik berjumlah 99 yang disebut Asmaul Husna. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Thursday, 6 Muharram 1444 / 04 August 2022 Selainarti Al Alim, sebagai muslim kita juga harus mengenal nama-nama dan sifat Allah SWT yang lain yang ada di dalam Asmaul Husna. Terlebih, akan ada banyak manfaat yang akan kita rasakan ketika kita mengingat dan memahami nama-nama indah dari Allah SWT ini. Berikut adalah Asmaul Husna beserta artinya: 1. Ar Rahman, artinya: Yang Maha Pengasih. AlAdl dalam bahasa Arab (العدل) dalam asmaul husna artinya " yang maha adil " al-adl berasal dari kata adala yang artinya lurus dan sama. keadilan Allah SWT bersifat mutlak dan tidak dipengaruhi oleh siapapun dan apapun. keadilan allah SWT dilandasi oleh ilmu SWT yang maha Luas. sehingga tak mungkin keputusannya itu salah. Berikut99 Asmaul Husna atau nama-nama Allah beserta dengan artinya: 1. Ar Rahman: Yang Maha Pengasih 2. Ar Rahiim: Yang Maha Penyayang 3. Al Malik: Yang Maha Merajai 4. Al Quddus: Yang Maha Suci 5. As Salaam: Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6. Al Mu`min: Yang Maha Memberi Keamanan 7. Al Muhaimin: Yang Maha Mengatur 8. Al Aziz: Yang Maha Perkasa 9. Al'adl merupakan salah satu bagian dari asmaul husna Allah bukan merupakan bagian dari sifat wajib pada ALLAH. Dari 20 sifat wajib pada Allah tidak ada sifat al 'adl. Asmaul husna al 'adl secara bahasa artinya adalah maha adil. Asmaul husna Al 'adl menunjukkan bahwa Allah sangatlah adil kepada siapa saja. Pelajari lebih lanjut  cjTwh. Puisi Islami – Puisi islami merupakan sastra Islami. Perkembangan dan histori Sastra islam tidak terlepas dari perkembangan sastra Arab. Puisi islami dalam peradaban Islam memiliki peranan penting. Sebelum abad ke 20 kesusteraan Arab di dominasi oleh Puisi. Tema-tema dalam puisi pada zaman ini berisi tentang puji-pujian atau sanjungan terhadap orang tertentu, keagamaan. Selain itu puisi islami sangat banyak dibaca di berbagai kalangan, disebabkan karena puisi islami bisa di konsumsi semua usia. Puisi islami untuk diri sendiri, remaja dan Dewasa akan dibahas mendalam dalam pembahasan kali ini. Puisi islami untuk diri sendiri, Remaja dan dewasa adalah puisi yang berisi pesan pesan kebaikan untuk dijadikan pengingat dan pedoman untuk dapat dilakukan perbaikan dan semangat dalam meningkatkan ibadah. Sebagian besar puisi islami itu bertujuan agar selalu mengingat Tuhan yang Maha Esa Puisi Islami Untuk Diri Sendiri Contoh Puisi islami ini adalah puisi untuk diri sendiri. Sebagai evaluasi diri akan segala hal, puisi ini berisikan tentang bagaimana kepasrahan diri dalam memohon keampunan kepada sang pencipta. adapun judul dengan tema islami untuk diri sendiri kali ini dengan judul Memohon keampunan, Bercermin pada diri, Muhasabah diri, dan renungan diri. Adapun contoh puisi untuk diri sendiri sebagaimana dibawah ini 1. Memohon Keampunan Ya Robbi….. Dalam Sujud akhirku Hamba memohon ampunkanlah segala dosa hamba Bimbinglah hati hamba ke dalam lingkup kasih sayangMu ya Robbi Ya allah Pencipta segala alam semesta beserta isinya Tiada kekuatan yang patut disembah Ya Allah……. Jika hari yang telah engkau tentukan telah tiba Ambillah hamba dengan segala kasih sayang ya allah Tak mampu jiwa ini menahan siksamu ya Robbi… Lindungi diri hamba ini dari siksa api neraka yang abadi Kemuliaan kalimah MU Membawa pesan illahi Panji Panji tauhid yang mengibarkan semangat Mencintai Robbi ku Mencintai Rasulku Ingin aku berada di masa masa itu Dimasa Nabi Allah berjuang untuk membawa dakwah Membawa kebenaran Membawa kebaikan Dan membawa penerangan 2. Muhasabah Diri Jiwa-jiwa yang tenang Cenderungkanlah hatiku terpaut padaMU ya Allah Telah termaktub dalam kitabmu Manusia akan tergolong tergolong Bersuku dan berbangsa bangsa Ya Robbi jauhkanlah diri ini dari orang orang munafik Orang orang penghamba syaitan Gaya hidup orang orang yahudi Gaya hidup orang orang kapital Mubazir ….Riba….Merampok….Membunuh… Ya Allah jagakan selalu diri ini ya allah Berikanlah kesabaran bagi hampa akan orang orang disekitar hamba Berikan selalu hidayahmu agar hamba Satukanlah hamba pada orang orang yang beriman Orang orang yang selalu bersyukur PadaMU 3. Bercermin Pada Diri Janganlah engkau sombong ketika engkau kaya Jangan merasa bahwa engkau lebih baik dari yang lain Jangan hardik para peminta Dan jangan kasar pada ibu dan ayahmu Bercerminlah pada diri mu Siapa dirimu ? Apa yang kau lakukan selama di dunia Jangan sombong dan congkak Sesungguhnya tuhan menghukummu Dengan kedudukan dan kekayaanmu Tapi ingatlah akan tiba saatnya Semua hilang seketika Dan ketika itu waktu telah tiba Tiada waktu untuk menyadari Bahwa semua fartamogana Sadarlah diri Sebelum kain putih membalutmu Orang orang memandikan jenazahmu Sifat indivisualistis tidak akan ada gunanya Sadarlah sadar takutlah ketika waktu itu tiba. Aku malu ….Setiap kali aku melihat perjuangan nya Aku cemburu mengapa hanya mereka Mengapa bukan aku Pertumpahan darah yang mewarnai bumi anbia Menggugah mujahid mujahidah Ntah dari mana mereka datang Kulihat ada sayap yang membawa tubuhnya melayang ke angkasa Senyum dipenghujung perjuangannya Seperti kilat dan cahaya abadi yang tidak bisa dilihat Aku malu Aku menangis Perjuangan nya adalah akidahnya Akidah dengan penawar surga Surga yang menyerbak wangi dan ketenangan jiwa…. Baca Juga Puisi Cinta 4. Renungan Hidup Dalam sajadah lusuh itu Raga luluh lantah Terkenang sudah yang lalu itu Ketika lupa janji akan dihitung kelak Dalam sajadah lusuh itu Teriakan tak lagi terdengar Mata sayu tak mampu melihat Telinga terasa kehilangan pendengarannya Ya allah Ijinkan diri ini bersimpuh Di sajadah panjang nan lusuh Hamba seraya meminta dan meminta Ampunkanlah segala dosa Dalam sajadah lusuh Renungan hidup aku torehkan Di dinding dinding hatiku Gemetar hati ini Lemah segalanya Membayangkan betapa celakanya diri Tak mampu merenungi diri Merenungi hidup Wahai hati hati yang kosong Kembali lah kepada cahaNYA Bermunajatlah Isi kekosongan itu degan wudhu-wudhu mu Gemercik lantunan firman Nya Membelai lembut jiwa Tenanglah…tenanglah Berlari lah kejar cahaya itu Renunghan hidup Di sajadah lusuh itu Puisi Islami Untuk Para Remaja Remaja adalah usia potensial untuk menerima informasi dan memiliki daya nalar yang masih maksimal. Puisi islami untuk remaja lebih kepada makna memanfaatkan usia dan waktu sebaik mungkin dan juga biasanya puisi islami khusus untuk remaja menyuruh kepada berperilaku akhlakul karimah dan positif. Puisi islami untuk diri sendiri, remaja dan dewasa tujuan dan arahnya hampir sama tetapi pengungkapannya disesuaikan usianya. Adapun contoh contoh puisi untuk remaja kali ini degan judul moralitas Generasi Baru, Masa Emas, Mencintai rasul, dan Harga Diri Wanita 1. Moralitas Generasi Baru Jarum jarum neraka Satu persatu anak manusia Dekadensi kehidupan Ronrongan sesat yang terus merayu anak manusia Melumpuhkan akal sehat Dan kekosongan ruhani Membuat tipu daya menguasai hati dan pikirannya Bahwa semua fartamogana Sadarlah diri Sebelum kain putih membalutmu Orang orang memandikan jenazahmu Sifat indivisualistis tidak akan ada gunanya Sadarlah sadar takutlah ketika waktu itu tiba. Hai anak muda Jangan siakan usia beliamu dengan rasa manis permen karet yang sesaat Raihlah prestasi Sayangilah orang tuamu dan ukirlah kebanggannya Janganlah engkau buta dengan ada yang ada disekelilingmu Pilihlah jalan yang terang agar dirimu tidak sesat kemudian. Fajar menyisir senja lelah pengganti harap Nalar beraduk rasa Rebah menanti lelap Hari berganti minggu Bulan berganti tahun Kutangguhkan semuanya, buat si buah hatiku Ia pun tersenyum dan kujadikan alat untuk menuntun Sambil berenang dilautan dangkal ia menarikku Akupun begitu, sambil berenang dilautan luas penuh gelombang dahsyat, kupacu kemudiku Akupun begitu Sambil berenang dilautan luas penuh gelombang, kuraih beruntun Senyum kecilnya, mimiknya, tulusnya isyarat bagiku Terasa dekat kemenangan, bangkit dari tidurku Khayal nan jauh, kugenggam dengan tanganku Dan jarak Sirna dari pandanganku 2. Masa Emas Ketika waktu emas itu datang Ingatlah wahai pemuda pemudi Usia emas itu adalah masa masa pertanggungjawaban Nikmati dan Manfaatkanlah Wahai pemuda pemudi Jangan lemah dengan silau dunia Jangan lalai dengan waktumu Keindahan itu belum berapa Wahai pemuda Masa emasmu Tidak akan berulang Tidak akan kembali Ingat Tuhan telah memberikan banyak pembelajaran Memberikan alquran sebagai pedoman Mengirimkan Rasul sebagai panduan Dan peristiwa peristiwa kejayaan dan kemunduran Telah jelas yang diberikan Telah jelas yang dihamparkan Wahai pemuda janganlah engkau lemah Ambillah bagian terindahmu Tidakhlah engkau menyadari bahwa Jika engkau hendak mengukur keesanNya maka engkau tidak akan biasa 3. Mencintai Rasul Ya Nabi ….Ya Rasul Sungguh sirahmu mengajarkan umat dunia Akan adilnya agama yang engkau bawa ya Rasul Akan mulianya Ajaran yang engkau sebar Perilakumu yang penyayang Menerima siapa saja dan kalangan siapa saja Perilaku baikmu tidak pernah tercemar Meski pedang terhunus oleh orang orang kafir Perang mu membawa persaudaraan Kebersamaan dan keadilan Sistem kepemimpinanmu adalah kepemimpinan yang jujur Memberikan hak kepada yang berhak Dan mendorong kewajiban bagi yang berkewajiban Wahai Nabi Shalawat ke atas Nabi Engkau junjunganku Ijinkan hamba menjadi pengikutnya Dunia dan akhirat 4. Harga Diri Wanita Wahai ukhti Keanggunanmu akan senantiasa terpancar Dari akhlak dan santun mu Jaga ibadah dan dzikir hatimu Untuk menjaga diri dan jiwamu Jadilah madu yang manis dan mawar berduri Agar hatimu tak mudah ditawan Oleh ketampanan dan harta Ukhti suara lembutmu saja dapat membunuh Apalagi tubuhmu Wahai pemudi Kecantikan wajahmu Bukan untuk di humbar Ingatlah bahwa perintah menutup aurat itu Uhti ingatlah auratmu adalah harta dan kehormatanmu Jagalah itu sampai waktu menjemputmu wahai ukhti Para ukhti ingatlah itu pesan pesan syariah untukmu Bukan untuk mengekangmu namun untuk menyelamatkanmu Dari siksa api neraka. Menanti keajaiban menghampiri Dengan penuh harap, aku bersimpuh pada Mu Totalitas doaku ku ucap dari lubuk hati Maksudnya totalitas doa ku ucap dari lubuk hati Merindu bukanlah arti sebuah jawab Menunggu bukanlah jawab yang bertanya Kelu kesah bukanlah tanggung jawab Tulus mata kaki meniti takdir Nya Senyap tiada gembira Riang bukan berarti ramai Sedih bukan berarti lara Asa tak berarti mati Bom waktu membuka tabir hijab menuntun takdir, lelah terasa manis dan Cita mengatur harmonis Contoh Puisi Islami Untuk Orang Dewasa Puisi islami untuk Orang Dewasa biasanya bertemakan pengakuan dosa, dan lebih ikhlas dalam menjalani ibadah. Puisi islami untuk diri sendiri, remaja dan dewasa kali ini akan menunjukkan contoh puisi islaminya. Dan puisi islami bagi orang dewasa ini juga cenderung kepada puisi puisi totalitas ibadah kepada Tuhan yang Maha Esa. Adapun beberapa contoh puisi islami untuk orang Dewasa adalah sucikan jiwamu di sepertiga Malam, Sakaratul Maut, Di batu Besar Jarang Tersandung, di Kerikil banyak Yang Jatuh dapat dilihat dibawah ini, fatwa Guru. 1. Sucikan Jiwamu di Sepertiga Malam Malam yang dingin Tidak menghentikan waktu Bagi pencari surga Jiwa jiwa manusia yang berkarat Tidak akan cukup dicuci dengan ibadah bumi Raihlah ibadah langitmu Ketuklah pintunya di saat saat itu Disaat orang orang menghamparkan mimpinya Disaat insan sedang lupa pada janjinya Sucikan jiwamu di sepertiga malam Rasakan jibril yang mencatat amal itu Ceritalah-ceritalah Tumpahkan semua Bersihkan semua luka luka itu Kesombongan itu Wahai jibril Lihatlah aku Aku rindu padamu Aku ingin engkau menyapa ku jibril 2. Batu Besar Jarang Tersandung, di Kerikil Banyak Yang Jatuh Masa kecil masa bermanja Masa remaja masa bahagia Dan dewasa masa berubah Jika tidak tersadar semula Remaja akan terbawa Dan dewasa akan sengsara Dan senja akan tersiksa Hati hati Di batu yang besar bisa terlihat Namun kerikil kerikul sering tak terlihat Wahai manusia Tidakkah engkau berpikir Bagaimana semua dihamparkan Di terbangkan Di kembalikan Dihidupkan Dimatikan…….. Cari arah cahaya itu Kelak usia senja tak lagi terpapah Dosa yang membesar Tak lagi bisa dipikul Ketika tiba di akhir masa Tak mampu berkata Tak mampu melihat Tersesat terseret seret ke dalam jurang yang gelap nan kotor Di batu besar jarang tersandung Di batu kecil banyak tersungkur…. kepadaNYA segala ampunan ketenangan dan hanya kepadaNYa Kita kembali…. Baca Juga Puisi Rindu 3. Sakaratul Maut Dingin….. Kaku…..Terpaku Merintih seperti kambing yang dikuliti Darah mendidih Sakitnya ya Allah Sakitnya ya Allah Semua terhenti perlahan Ketika daun di langit tujuh itu gugur ke bumi Bayangan hitam melesat tajam Tak kasat mata Ya allah Sekarangkah waktunya Ya allah Aku belum siap Ada adap ini ya Allah Mengapa semua tidak ada yang mendengarku Lorong apa ini ya allah Kembalikanlah Sedetik saja ya Allah Izrail memaksamu Keganasannya seperti binatang buas merobek daging daging Ingin merenggut nyawa mu Untuk kembali kepada yang abadi … Sakaratul maut…………… 4. Fatwa Guru Sadarlah engkau wahai diri, Meski emasmu berpasir intan Dunia hanya sekejap, Semua hanya rayuan Wahai usia senja Peringatan akhir sering tak terdengar Persiapkan diri Untuk menghadapi hari penjemputan itu Dunia apabila direguk akan semakin haus Minumlah secukupnya Agar tidak tenggelam dalam dahaga Sadarlah engkau wahai diri Jangan selalu menautkan budi Sebab budi tak bisa diganti Jika termakan budi Jiwa raga akan tersandra sampai mati Wahai diri tiada yang abadi Dimana langit dipijak hendaknya disitu langit di junjung Dimana kita menumpang hidup Disitulah hendaknya bersyukur Pandai jiwa sembunyi rasa Riak air tanda tak kuasa Gemercing angin menyapa dada Bisu bukan tak bersuara Tiap bait terasapi Tiap kata tercermati Laku tindak meratapi Guncang pantun tak mencederai Iringan lagu langkah menyapa, Risih tetangga tak menyapa Pandai jiwa sembunyi rasa Riak air tanda tak kuasa Gemercing angin menyapa dada Bisu bukan tak bersuara Tiap bait terasapi Tiap kata tercermati Laku tindak meratapi Guncang pantun tak mencederai Iringan lagu langkah menyapa Risih tetangga tak menyapa Seutas lara menopang nada Lirik ritme penambah nyawa Goyah..seyogyanya…tiap jasad mengolah rasa Karma…gerai masalah…tak kasat mata Pelipis wajah bukan tanda Dagu terbelah bukan berarti bahagia Tak khayal aku ingat sebuah peribahasa Akhir sulit, mencuat kemudahan pasti menyapa Gejolak sanubari mengoyak jiwa Bagai pungguk merindukan bulan tata kendala lenyap keindahan itu pasti ada… Mengalir disetiap tetes darah Proses takkan menghianati keberhasilan yang nyata Puisi Islami Tentang Kebesaran Allah Kebesaran Allah sebagai Tuhan yang disembah umat Islam seringkali menjadi sebuah inspirasi untuk membuat karya seni, termasuk puisi. Seperti contoh-contoh puisi di bawah ini yang menceritakan tentang kebesaran Allah 1. Bencana Alam Kemanakah kami kan pergi Ketika riuh bumi Mengguncang ibu pertiwi Memaksa kaki-kaki kami berlari Kemanakah kami kan pergi Saat air bah menghampiri menggulung puing Memisahkan keluarga kami Dengarkah kalian Akan jerit tangis pilu Menggetar kalbu Mencari sandaran baru Dimana kami harus mengadu Kau lihat tubuh-tubuh itu Bertumpuk layak batu Meregang kaku Telah kering air mata Bersimpuh di tengah durjana Menengadah memohon kasih sang Kuasa Menghapus pedih serta lara 2. Sang Maha Pengampun Berkilah lah kami, para manusia lalai. Bersahut-sahutan berebut dosa Kau hanya diam Bergeming Berserulah kami, para manusia hina. Tak sadar menimbun dosa Kau hanya diam Bergeming Tak ada urat malu yang kami punya, Hanya ada urat serakah Saling menjegal Saling menghina Tapi Tuhan, apa yang kau kan perbuat? Tak ada Kau tetap bergeming Menanti Pada suara panggilan kasih-Mu Terlantun Pada pengeras suara Allahu Akbar-Allahu Akbar Tercenungku pada nestapa Sehina inikah makhluk-Mu Yang nyaris selalu lupa Ataukah justru sengaja? Tapi kau tetap bergeming Allahummaghfirli Allahummaghfirli Dan kau mengampuni kami 3. Al-Qur’an Pada remang senja Adzan yang tengah dikumandangkan Para manusia berduyun Menapak kaki menuju musholla Pada takbir terakhir Salam pun menutup Satu-persatu berlalu Tinggal si alim menunggu Pada lembar kedua ratus Si alim membuka Al-Quran tua Di bilik surau Apa yang beda Saat si alim melantun Ayat demi ayat Tanpa cela Apa yang beda Pada separo manusia lainnya Yang memilih lupa Dan menonton pertunjukkan pada kotak elektronik tua Mendengar si alim Terus mengaji Pada adzan berikutnya Dengan hati lebih kaya Mereka pikir Kaya adalah harta Kedudukan penuh kuasa Atau mampu berjanji sedemikian rupa Tapi lihat si alim Bermuka teduh Tak punya harta Tak punya sanak saudara Al-Qur’an menjadi temannya Ia ngaji pagi serta petang Menjadikan kitab tua Sebagai sanak saudara Baca Juga Puisi Aku Puisi Islami Tentang Cobaan Sebagai orang yang taat beragama, hidup kita tak jarang mengalami cobaan. Namun justru pada saat itulah menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Yang Kuasa. Cobaan yang dialami pun dapat tertuang dalam sebuah karya puisi Islami seperti berikut ini 1. Ratap Wahai Insan Tersadarkah kalian Akan coba yang Tuhan beri menguji hati Kau bermuram Meratapi nasib Hilang harta yang kau cari Dari pagi hingga nyaris mati Sudahkah kau menelusuri sudut hati Dan bertanya pada diri sendiri Tuntaskah kau berserah diri Pada kuasa sang Ilahi 2. Ratap Bersimpuh Tuhanku, kau renggut apalagi kekasih hatiku mataku terpaku pada ombak yang menderu. Menyapu semua hal berharga milikku. Sebesar inikah amarahmu pada kami Yang kusadari kerap luput atas kuasamu Tuhanku, tak sanggup lagi Aku bertutur. Bahkan merancu pun aku Tak mampu. Kulihat puing-puing rumahku tak berada di tancapan. Pondasinya disini atapnya disana Sebesar inikah tegurmu pada kami Yang kusadari kerap luput atas Maha-Besar-Mu Tuhanku, haruskah aku merapal ampun Untuk mengemis maaf kepada-Mu Bukankah kau tahu, kami kerap lupa tentang Maha MematikanMu Saat kami tersadar, kau telah mengambil yang kami kasihi. Namun, pantaskah jika kami menginginkan Yang terkasih kembali sebagaimana Engkau yang Maha Mengembalikan Tuhanku, ditengah redup tenda yang menaungiku, Sudikah Engkau sekedar menampung air mataku. Puisi Islami Tentang Akhirat Al-Qur’an mengajarkan kita tentang akhirat. Tujuannya tentu saja supaya kita ingat bahwa ada kehidupan setelah kematian raga di bumi. Nah tak jarang juga akhirat menjadi ide tema yang bagus untuk membuat puisi Islami. Berikut beberapa contohnya 1. Padang Mahsyar Pada ujung masa Setelah terompet Isrofil Dibunyikan Memenuhi sangkakala Manusia tergeletak Yang iman telah pergi Yang pendosa meregang nyawa Bumi diputar layak gangsing Semesta meledak bagai balon Para malaikat mati Dunia lebur Lalu Allah menunjuk Terbangunlah seluruh makhluk Digiring pada mahsyar Ada yang bermuka babi Atau yang bermuka kera Tampaklah mana sang taat agama Dan tampaklah yang suka ingkar padanya Tak cukup itu Didekatkan matahari Pada sejengkal pelipis Menanti mizan Satu persatu 2. Siksa Neraka Tubuh terpelanting bagai bola Amal baik ia tak punya Tercebur pada kolam membara Melahap bulat-bulat raga Menanti palu gada raksasa Atas balasan dosa Yang lain diguyur cairan berapi Nampak ingin mensucikan raga-raga ini Namun tubuh terkuliti Tak habis dosa dikembalikan lagi Diguyur cairan berapi berkali-kali 3. Firdaus Dimana nikmat yang kau beri Pada hamba Yang selalu menanti Bertemu muka sang Ilahi Nikmat hebat apalagi Untuk yang selalu sujud Untuk yang selalu penuh kasih Untuk yang selalu dzikir Ketika firdaus menunggu Dibukakan gerbang megah Pada hamba yang terpana Menyambutlah sang bidadari Hilanglah susah hidup dunia Diganti nikmat di surga Balasan bagi yang bertakwa Yang selalu ingat kepada Sang Pencipta Puisi Islami Tentang Persaudaraan Sebagai sesama umat Islam tentunya kita harus saling menjaga hubungan persaudaraan. Hubungan persaudaraan yang terjalin baik memang menjadi sebuah hal yang indah. Oleh karena itu seringkali persaudaraan dijadikan tema puisi seperti berikut ini Kadang kau anggap benar Dan itu menjadi maha benar’ Menolak pendapat handai taulan Lalu timbul perpecahan Hidup ini sangat lucu Gara-gara ini timbul kemelut Gara-gara itu bergelut Tentang sepele persaudaraan tercabut Allah mencipta makhluk berbeda-beda Tapi kalian mengkotak-kotak, Menuntut sama Ah, lucunya 2. Hilang Persaudaraan Aku terpekur Nyaris mendengkur Sanak saudara telah kemana Teman-teman pergi kemana Indahnya satu yang dulu Tak ada teriakan saling menuduh Menyalahi yang ini Menyalahi yang itu aku yang benar dan kau salah.’ bukan, aku yang benar kau yang salah.’ Bertatap muka menghujat Dimana saudara yang habiskan masa riang Seperti yang kita ketahui bahwa agama Islam mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Kadang segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan menuntut ilmu bisa menjadi inspirasi untuk menulis puisi Islami. Di bawah ini beberapa contoh puisi Islami yang bertemakan menuntut ilmu 1. Pesantren Riuh kecil kaki kami berlari Adzan shubuh telah memenuhi bumi Suara bel berbunyi nyaring Teng-Teng Teng-Teng Semakin terbirit mengejar ngaji Lepas shubuh menyiapkan diri Berseragam necis serta rapi Menjinjing kitab kesana-kemari Menyimak guru setiap hari Kadang terkantuk Lalu kibasan sajadah menghampiri Demi belajar agama Kami terpisah dengan orang tua Kadang sebulan bersua Kadang berbulan-bulan menahan jumpa Tapi tak apa Ingin orang tua mengabdi agama Menjadi manusia cendekia Yang selalu ingat pada-Nya Dan selamat berbalas ridho-Nya 2. Hormat Guru Menunduk kami karena ilmumu Tawadhu mengharap ikhlasmu Niat berbagimu tiada jemu Oh guru, kau bak oase di tengah gurun Penyejuk dahaga akan ilmu Laku baikmu menjadi tiruku Oh guru, doakan kami muridmu Agar senantiasa terarah pada perilaku muliamu Puisi Islami Tentang Nabi Muhammad Nabi Muhammad adalah junjungan umat Islam. Kehidupan Beliau pada masanya memang sangat menginspirasi sampai kapan pun. Oleh karena itu seringkali dibuat puisi sebagai apresiasi dan kekaguman terhadap sosok Nabi Muhammad. Berikut contohnya 1. Suri Tauladan Kau lahir tanpa ayah Penuh cahaya elok rupawan Seolah semesta ikut tunduk Pada kehadiranmu Kanak-kanak kau ditinggal ibu Bersama kakek pelipur pilu Kau menjadi nabi Pada tahun ke-empat puluh Menyandang gelar al-amin Yang dapat di percaya Kaum Quraisy kau hadapi Baik yang membela atau memusuhi Bagimu tak ada sirat benci Kau ingatkan mereka untuk tunduk pada Ilahi Meski batu pernah melukai kening Kotoran melayang menodai jubahmu Olokan menghujanimu tiap waktu Tapi kau tetap melempar senyum Tak ada keluh menghadapi umatmu Tak ada ragu menuntun umatmu Kau teguh pada keyakinanmu Allah selalu menjagamu Puisi Islami Tentang Akhlak Islam mengajarkan kita agar memiliki akhlak yang mulia. Untuk menyebarkan pendidikan mengenai akhlak bisa berbagai macam cara. Tak terkecuali dengan puisi. Di bawah ini contoh puisi Islami tentang akhlak 1. Akhlak Terpuji Indah dimata menatap sosok bersahaja Tak perlu berkalung sorban Atau berhias tasbih d antara jemari Hanya senyum ikhlas menghias bibir Akhlak terpuji bukan hanya ditilik Dari rupa Dari berapa ia sujud dalam sehari Atau dalil yang malah disombongkan Tulus ibadahmu yang menjadi tolak ukur Ikhlas kebaikanmu yang dicatat Bukan lamanya kau ambil ruku’ Namun hati berdusta 2. Sedekah Tatkala kau memberi Tanpa pamrih hinggap di hati Pada sosok tua bersandar Yang bermuka kuyu serta letih Pada persimpangan jalan Ia menjinjing surat kabar pagi Dengan selendang menyampir Lindungi terik matahari Bagimu lembaran yang kau beri Sungguh tak seberapa Tapi jangan kira tak hanya dia yang bahagia Hatimu bahkan lebih bahagia Bukan hartamu yang akan berkurang Ketika kau mengikhlaskan pada sosok tua Senyum bahagia kan merekah Di sisa hari yang masih panjang Kesimpulan Puisi Islami Dari pembahasan ini menyimpulkan bahwa puisi islami untuk diri sendiri, remaja dan dewasa merupakan karya sastra tertinggi di dunia segala aspek kehidupan di alam semesta di rangkai dalam puisi-puisi islami yang menyejukkan dan menentramkan hati pembacanya. Lalu puisi puisi islami itu diaktualisasikan dalam berbagai klasifikasinya untuk dijadikan materi, media, bahkan pembelajar bagi seluruh umat manusia. Fungsi Fungsi Puisi islami Dalam kehidupan Dan Contohnya yang dibahas diatas adalah bukti bahwa puisi islami salah satu sastra yang besar. Para penyair penyair Islam selalu menuangkan kemuliaan akan mahakarya sastra tertinggi. Semua jenis puisi islami adalah pembelajar dan sangat potensial untuk pengembangan sastra dalam diri anak. Puisi Islam adalah sastra yang kaya akan nilai nilai kemuliaan diri semoga puisi puisi islami dapat menjaga akidah dan memperkuat kecintaan terhadap Allah sang maha pencipta. Puisi Islami Beranda Puisi Puisi 3 Bait Puisi Laut Karya Amal Hamzah Laut Berdiri aku di tepi pantai Memandang lepas ke tengah laut Ombak pulang, memecah berderai Keribaan pasir rindu berpaut. Ombak datang bergulung-gulung Balik kembali ke tengah segara Aku takjub, terdiri termenung Beginilah rupanya permainan masa. Hatiku juga seperti dia Bergelombang-gelombang memecah ke pantai Arus suka beralih duka Payah mendapat perasaan damai ... Puisi Laut Karya Amal Hamzah Salin Posting Komentar Posting Komentar Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Asmaul HusnaOleh Ammara SyifaBait-bait manakah,yang lebih indah dari Dzul jalaali wal ikramDimaknai oleh hamba semestaBerbaris rapi dalam rangkaian Asmaul Husna Jumlahnya yang 99 angka,adalah deret nama yang bermaknaDzat dengan takaran sempurnaCerminan kasih kepada makhluk-Nya Hingga disebutkan beberapa sabdaAsmaul Husna asbab seorang masuk surgaTerkabulnya permohonan akan doaYang barang siapa melafalkannya Lihat Puisi Selengkapnya - Cari tahu arti Al Adl dalam Asmaul Husna. Al Adl adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna. Al Adl artinya lurus atau sama. Dalam Asmaul Husna arti Al Adl adalah Yang Maha Adil Melalui sifat ini Allah SWT. memerintahkan manusia agar memberikan hak orang lain sesuai dengan yang harus diterimanya tanpa mengurangi sedikit pun. Serta mampu menegakkan keadilan sepenuh hati, baik terhadap keluarga, tetangga, teman dan masyarakat lainnya. Makna Al Adl adalah Dia yang membenarkan dan meluruskan segala sesuatunya dengan adil dan penuh keadilan. Dia selalu memberikan keadilan yang hakiki melalui kebijaksanaan-Nya tanpa ada kesalahan. Nama Allah ini dijelaskan dalam sejumlah ayat Al Quran. Allah SWT berfirman dalam Al-An’am ayat 115 وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Arab-Latin Wa tammat kalimatu rabbika ṣidqaw wa 'adlā, lā mubaddila likalimātih, wa huwas-samī'ul-'alīm Artinya Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu Al-Quran sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. Allah SWT berfirman dalam Al-Maa’idah 5 ayat 8 “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, karena adilitu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” - Satu diantara nama-nama Allah SWT yang terdapat dalam Asmaul Husna adalah Al Adl Al 'Adl. Al Adl artinya Yang Maha Adil. Keadilan Allah bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Allah yang berhak melakukan apapun yang ingin dilakukan-Nya. Allah yang membenarkan dan meluruskan segala sesuatunya dengan adil dan penuh keadilan. Allah SWT berfirman dalam Al-An’am ayat 115 وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Wa tammat kalimatu rabbika ṣidqaw wa 'adlā, lā mubaddila likalimātih, wa huwas-samī'ul-'alīm Artinya Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu Al-Quran sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. Selain Al Adl, terdapat nama-nama Allah lainnya. Asmaul Husna berjumlah 99. Nama-nama Allah tidak hanya menunjukkan keindahan. Namun juga mewakili keagungan serta kesempurnaan Allah SWT. Umat Islam dianjurkan berdoa menggunakan nama-nama Allah karena setiap Asmaul Husna itu memiliki arti dari sifat Allah.

puisi asmaul husna al adl